Di era modern seperti sekarang ini, peperangan antar negara
tidak melulu terjadi secara fisik dan mengandalkan persenjataan berat. Medan
perang justru kerap terjadi di ranah cyber yang melibatkan campur tangan para
hacker kelas dunia.
Permasalahan ini telah menjadi perhatian serius bagi
sejumlah negara. Beberapa negara maju bahkan dilaporkan telah membangun benteng
kekuatan cyber dengan anggaran yang tidak sedikit. Prajurit atau tentara cyber
mereka persiapkan untuk menghalau dan melindungi investasi penting pemerintah
dari serangan para hacker.
Lalu, sebenarnya negara manakah yang memiliki infrastruktur
dan sumber daya manusia benteng pertahanan cyber terkuat di dunia?
Meski tak mempublikasikan kekuatan cyber-nya, laman Hacker
News memperkirakan bahwa China adalah negara dengan kekuatan cyber terdahsyat
di dunia untuk saat ini. Bukan hanya melindungi investasi negara, para tentara
cyber China juga diduga kerap melancarkan serangan ke negara lain, terutama
Amerika Serikat.
Sebagai contoh, di tahun 2002 silam, China dituding pernah
menyerang ratusan sistem komputer milik pemerintahab AS. Serangan kala itu
dikenal dengan sebutan sandi perang digital 'Titan Rain'.
Tak tanggung-tanggung pada serangan Titan Rain saat itu
China diklaim mampu merebut sekitar 20 terabytes data penting dari jaringan
komputer pemerintah AS.
Kekuatan tentara cyber China dilaporkan mendapat dukungan
dari para warga masyarakatnya. Kelompok hacker sipil asal China bernama
People's Liberation Army disinyalir menjadi penyokong utama serangan cyber
China ke sejumlah negara pesaing.
Post A Comment:
0 comments: