Isu Keamanan Komunikasi Pemimpin Dunia

Isu keanaman komunikasi para pemimpin dunia memang menjadi perhatian besar setahun terakhir. Bocornya kegiatan penyadapan oleh NSA (National Security Agency) dan negara-negara sekutu AS kepada pemimpin negara di beberapa belahan dunia sontak memancing perhatian publik. Model komunikasi macam apa dan smartphone apa yang dipakai oleh para pemimpin dunia.

Edward Snowden yang saat ini dalam perlindungan Rusia juga membocorkan kegiatan spionase Australia. Tak tanggung-tanggung yang menjadi target operasi adalah Presiden SBY dn jajaran penting di kabinetnya. Publik kembali bertanya-tanya bagaimana sistem komunikasi seorang presiden RI dan lingkungannya, paling tidak untuk menghindari aksi penyadapan negara lain.

Jerman cukup cepat dan tegas menghadapi isu keamanan komunikasi pasca "aksi nekad" Snowden. Penggunaan iPhone oleh para pejabat publik resmi dilarang. Ini terkait bocoran Snowden yang mengatakan data di iPhone menjadi mudah diakses oleh NSA. Kanselir Jerman Angela Merkel mengambil kebijakan bahwa selluruh pejabat publik diwajibkan memakai smartphone berbasis BlackBerry 10.

Demi keamanan, jajaran elit pemerintahan Jerman memakai BlackBerry 10 yang dipadukan dengna software antisadap dari Jerman, Secusmart. Keberhasilan Secusmart sendiri pada akhirnya membuat BlackBerry mengakuisisinya pada pertengahan 2014.

Di Indonesia sendiri, belum tingginya kesadaran akan bahaya penyadapan membuat negara asing cukup leluasa bermanuver di Indonesia. Tidak selalu tentang perang seperti di film-film Hollywood. Spionase saat ini lebih menyasar info-info politik dan ekonomi, sehingga user, dalam hal ini pemerintah asing bisa menerapkan strategi di Indonesia.